1.
INJIL
LUKAS SEBAGAI CERITA (O.C. Edwards Jr.)
Sebuah Buku yang Dilengkapi Prakata
Selain Injil Matius, Kitab
Kisah Para Rasul juga adalah karya dari Lukas, semula kedua kitab ini dibaca
seabagi suatu kesatuan. Makanya sering kali hal-hal yang tidak begitu jelas
dalam Injil Lukas, menjadi jelas apabila dimengerti dalam perspektif tulisan
Lukas dalam Kisah Para Rasul. Lukas mempersembahkan bukunya kepada seorang
laki-laki yang disebutnya dengan “Teofilus yang mulia”. Tidak jelas Teofilus
menduduki jabatan apa, tetapi jika Teofilus merupakan orang yang mengikuti
pengajaran iman Kristen, maka jelas bahwa kelihatannya Lukas menginginkan agar
orang lain juga bisa memperoleh manfaat dari bukunya seperti Teofilus. Dari
bentuk sastra yang digunakan Lukas memperlihatkan bahwa Lukas menulis buku ini
untuk menjangkau 2 kelompok pembaca, yaitu: kalangan terpelajar (Helenis yang
tertarik dengan kekristenan), dan orang-orang Kristen yang membutuhkan
penguatan iman.
Sepasang Potret tentang Pemberitaan Kelahiran
Matius dan Lukas mengambil cara yang sama dalam
menceritakan masa-masa kecil Yesus di dunia, sama-sama menulis bahwa status Yesus
telah nyata sejak Ia masih dalam kandungan. hal hal penting yang mau di sampaikan Lukas dalam cerita
cerita awal, seputar masa kecil Yesus. Hal hal itu adalah
1. Pemusatan perhatian kepada Maria,
sedangkan Matius kepada Yusuf
2. Yang mengunjungi bayi Yesus adalah
gembala-gembala, sedangkan Matius adalah orang majus
3. Lukas juga menyatakan Maria dan
Yusuf tinggal di Nazaret setelah Yesus lahir, sedangkan Matius menyatakan
mereka tinggal di Nazaret setelah kembali dari Mesir
4. Berita kelahiran di dalam Injil Lukas
mengikuti pola cerita cerita kelahiran dalam Perjanjian Lama. Ada 5 pola pemberitaan, yaitu:
- Seorang malaikat menampakan diri kepada orang yang akan menerima pemberitaan
- Orang tersebut takut di hadapan malaikat
- Dalam menyampaikan berita, malaikat memanggil nama orang tersebut, beberapa kebaikan orang tersebut, nasihat agar tidak takut, seorang perempuan yang sedang atau akan hamil, melahirkan anak laki laki, diberikan nama, makna nama, penjelasa yang di lakukan anak itu saat dewasa.
- Orang tersebut akan bertanya kenapa hal tersebut harus terjadi dan meminta tanda
- Suatu tanda di berikan untuk meyakinkan.
Dalam
Injil Lukas bukan hanya Yusuf dan Maria yang mengalami pola di atas, tetapi di
alami juga oleh Zakharia dan Elisabet, kedua orang tua Yohanes pembaptis.
Karena bentuk kedua cerita saling berhubungan, jadi kita dapat melihat dasar
perbedaanya, yaitu:
- Yohanes Pembaptis digambarkan sebagai yang besar di hadapan Allah, sedangkan Yesus sebagai yang besar secara mutlak
- Yohanes Pembaptis dipenuhi Roh Kudus ketika ia berada dalam rahim Elisabet, tetapi berbeda dengan Maria, Maria di kuatkan Roh kudus untuk mengandung tanpa suami
- Misi Yohanes Pembaptis ialah mempersiapkan umat manusia untuk Tuhan, sedangkan Yesus sendiri akan menerima takhta dari Bapa, untuk memerintah Israel selamanya
Cerita Kelahiran Bersisi Dua
Kelahiran Yohanes Pembaptis dan
Yesus adalah cerita yang di atur dalam cerita berpasangan pada masa kecil,
tetapi pada masa pekerjaannya, Yohanes Pembaptis dan Yesus tidak di sandingkan
secara berpasangan, tetapi secara berurutan, yaitu pelayanan Yesus dimulai
setelah Yohanes Pembaptis menyelesaikan tugas yang diberikan Allah. Kelahiran
Yohanes di ceritakan secara singkat, hanya sekedar upacara sunat dan pemberian
nama, sedangkan Yesus di ceritakan kondisi sekitar kelahiranya dan mujizat yang
terjadi. Kita harus mendasari bahwa cerita ini lebih bersifat sastra dan
teologis, sehingga Injil ini sangat bagus sekali maknanya. Terlebih lagi kita
juga harus tahu dan memahami gaya bercerita Lukas, dimana dia tidak hidup
bersama dengan Yesus secara langsung seperti murid Yesus.
Mandat Untuk Melayani
Selain mengenai masa kanak-kanak Yesus, Injil Lukas bisa
dibagi dalam 3 bagian yaitu, pertama, bagian yang berkaitan dengan pekerjaan
Yesus di daerah sekitar Danau Galilea, kedua, bagian suatu laporan episodik
tentang perjalanan Yesus ke Yerusalem (9:51-19:27), ketiga, bagian tentang
pengajaran, penangkapan-Nya, penyaliban, kematian, dan kebangkitan-Nya di
Yerusalem (19:23-24-53). Permulaan pelayanan Yohanes Pembaptis dimulai sebagai
pembawa kabar mengenai Mesias, untuk memahami berita ini, kita harus bersifat
menahan keingintahuan kita dari apa yang di ajarkan Yohanes Pembaptis, yang
terpenting secara khusus Lukas melihat pekerjaan utamanya “mempersiapkan jalan
bagi Tuhan”. Jadi intinya yang di lakukan Yohanes dengan membaptis orang semata
mata bukan kepentingan pribadi tetapi untuk Tuhan.
Permulaan Pekerjaan
Menceritakan bagaimana Yesus memulai pekerjaaan-Nya
adalah suatu tantangan penceritaan yang cukup rumit. Dengan gaya bahasa yang
singkat Lukas menggambarkan pekerjaan Yesus
‘Dalam Kuasa Roh kembalilah
Yesus ke Galilea,dan....Ia mengajar di rumah-rumah Ibadat dan semua orang
memuji Dia.’Ayat yang dipilih adalah Yesaya 61:1-2, bahwa nabi melihat dirinya
sebagai seorang yang telah diurapi Roh untuk memberitakan kabar baik kepada
orang miskin dan memberitakan kebebasan kepada orang yang menderita dalam
berbagai persoalan. Awalnya seluruh umat sangat terkesan dengan kotbah itu
namun muncul persoalan ketika mereka bertanya ‘Bukankah ini anak Yusuf?’, tapi
Yesus berkata ‘Sesunggguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.
Setelah peristiwa penolakan-Nya di sinagoge Nazaret namun
pada akhirnya di sinagoge kapernaum ,Yesus diterima. Dan orang banyak mengikut
bahkan banyak orang menginginkan Yesus tinggal lebih lama. Tetapi Yesus harus
pergi ke Sinagoge-sinagoge lainnya di Yudea. Di sinagoge berikutnya penyambutan
Tuhan Yesus sangat baik, “pemberitaaan Injil Kerjaan Allah” (4:43) dinyatakan
lewat tindakan-tindakan penyembuhan yang Yesus lakukan seperti penyembuhan
mertua Petrus.
Ajaran Profetis
Yesus dan kedua belas murid naik ke atas gunung merupakan
lambang tempat berkomunikasi dengan Allah, kemudian mereka turun untuk bertemu
dengan umat. Ini mengingatkan tentang Musa yang harus naik ke Gunung Sinai
untuk menerima hukum dan kemudian turun membawa hukum kepada umat.
Pelayanan dalam Tindakan
Cerita pertama adalah tentang penyembuhan hamba seorang
perwira kemudian cerita tentang Yesus membangkitkan anak muda Dinain. Dalam
cerita berikutnya, Yesus menanggapi pertanyaan Yohanes tentang identitas Yesus
dengan mengatakan antara lain bahwa “Orang mati dibangkitkan”
(7:22). Yesus kemudian membuat
pernyataan difinitif tentang statusnya yang berkaitan dengan Yohanes Pembabtis.
Yohanes adalah nabi dan bahkan Yohanes dinubuatkan sebagai bentara bagi Mesias.
Yesus juga bisa menyembuhkan
penyakit-penyakit yang tidak tersembuhkan oleh tabib bahkan Yesus juga bisa
membangkitkan orang mati. Seluruh mujizat ini membuktikan bahwa status Yesus
sangat istimewa.
Permulaan dari Suatu Akhir
Pelayanan Yesus di Galilea sudah mendekati akhirnya. Inti
bagian ke3 Injil Lukas dipusatkan pada perjalanan ke Yerusalem. Cerita
pemberian makan kepada 5 ribu merupakan salah satu cerita yang paling populer
di kalangan gereja mula-mula. Materi dalam Lukas 9:43-50 merupakan singkatan
dari versi Markus tentang cerita yang sama. Markus menggambarkan Yesus membuat
3 nubuat
mengenai kematian-Ny dan setiap
kali nubuat itu dikemukakan akan diikuti oleh:
-
Jawaban yang salah dari salah seorang murid
-
Sikap atau tindakan seseorang yang bukan murid Yesus
-
Pengajaran Yesus
Awal Perjalanan
Bagian tengah Injil Lukas seakan-akan merupakan catatan perjalanan Yesus ke Yerusalem, etapi tidak memiliki langkah yang pasti maupun arah yang jelas. Yesus pergi ke Yerusalem sebab “hampir genap waktunya diangkat ke sorga” (9:51). Maksud ungkapan tersebut adalah penyaliban,kematian,kebangkitan,kenaikan.
Mengajar sepanjang Jalan
Lukas memulai dengan ringkasan hukum (10:27) . Ringkasan hukum tersebut cocok untuk awal pengajaran Kristen. Sesudah hukum dan ilustrasinya, Lukas segera pindah ke aspek favorit lainnya dari ajaran Yesus yaitu tentang berdoa (11:1-13). Selanjutnya Lukas menggunakan 2 perkataan Yesus yang berkaitan dengan penglihatan,yakni penglihatan spritual yang harus dimiliki para pengikut Yesus.
Perjalanan Berikutnya
Kini Lukas menyimpulkan motif perjalanan untuk melengkapi struktur cerita seluruh pengajaran Yesus. Orang-orang farisi datang kepada Yesus (13:31)dan menyuruh Yesus meninggal negeri karena Herodes Antipas ingin membunuh-Nya. Seperti dalam jamuan makan sebelumnya disini pun terjadi ketegangan antara Yesus dan tuan rumahNya dan orang-orang farisi “mengamati Yesus”. Mereka menjamu bukan untuk bukan belajar tetapi untuk mencari kesalahanNya. Pada pasal 15 berisi 3 perumpamaan, yaitu domba yang hilang,dirham yang hilang dan anak yang hilang. Ketiganya menekankan hal yang sama. Ketiga perupamaan ini merupakan contoh yang baik tentang cara Yesus menghadapi para lawanNya. Selanjutnya perumpamaan orang Farisi dan pemungut cukai. Orang Kristen dewasa ini mengindetifikasikan diri dengan pemungut cukai yang bertobat. Tata letak cerita Lukas berkaitan dengan spekulasi tentang waktu pemunculan kerajaan Allah.
Mesias datang ke Bait Suci
Lukas tidak
mengartikan peristiwa penyaliban sebagai tindakan pengorbanan dalam rangka
penebusan, atau sebagai kematian sukarela demi kehidupan lain, tetapi teologi
Lukas merupakan teologi kemuliaan tidak teologi salib. Cerita Lukas tentang
Yesus masuk ke Yerusalem tampak mengikuti pola cerita Markus. Ada 4 tahap
eskatologi Lukas, penyaliban dan kebangkitan, anugerah Roh dan misi kepada
orang kafir, kehancuran Yerusalem, kedatangan kedua. Semua telah terjadi
tahapan itu kecuali kedatangan Yesus yang kedua. Dan inilah yang menjadi
masalah utama, yaitu Lukas mengharapkan kedatangan Tuhan akan segera terjadi setelah
waktu penulisan injilnya.
Jamuan Makan yang Bersifat Mengantisipasi
Lukas menempakan exodus (9:31) dalam konteks Paskah
tempat Exodus Israel dimulai, dengan demikian Lukas mempersingkat cerita
Markus. Ketika Yesus mengatakan akan ada yang menghianati-Nya, murid-murid malah mengalihkan percakapan dari masalah siapa
yang bersalah menjadi masalah siapa yang lebih besar, karena mereka masih
menganggap bahwa Yesus akan menjadi raja dunia.
Penangkapan dan Penghakiman
Lukas terus menjadikan Markus sebagai sumber utamanya dan
melakukan perbaikan secara bebas. Secara keseluruhan Lukas berusaha
juga menunjukan bahwa orang orang Romawi tidak menganggap Yesus bersalah dalam
kejahatan apapun. Tetapi setelah ditangkap, pada paginya Yesus di bawa untuk di
adili. Lukas juga tidak bercerita tentang 3 kali Yesus kembali dan mendapati
muridnya tertidur. Menurut Lukas, Yesus hanya kembali sekali saja. Secara
keseluruhan Lukas berusaha juga menunjukan bahwa orang orang Romawi tidak
menganggap Yesus bersalah dalam kejahatan apapun. Tetapi setelah d tangkap,
pada paginya Yesus di bawa untuk di adili.
Kematian Mesias
yang Dinubuatkan
Cerita-cerita
kesengsaraan Yesus dalam Lukas seperti halnya dalam Injil-injil sinopsis
lainnya, menggemakan bahasa Mazmur 22 dan 69, dan juga Yesaya 53. Cerita
penyaliban dalam Lukas terasa tenang tanpa ada indikasi bahwa Yesus merasa
ditinggalkan Allah, seperti dalam Markus 15:39.
Ia Telah Bangkit
Lukas
sangat sedikit menambahkan keterangan Markus tentang cerita penguburan Yesus.
Tetapi urutan unsur peristiwa dari penampakan diri dan kebangkitan-Nya mirip,
yaitu, situasi, penampakan diri Yesus, salam, pengenalan, kata kata perintah.
Hanya kata kata perintah yang tidak ada di Lukas. Lukas menegaskan bahwa para pembaca Injil mengetahui bahwa Yesus telah
bangkit dan bukannya hantu, dengan menunjukkan tangan-Nya dan kaki-Nya serta
juga makan sepotong ikan.S
Post a Comment