1.
Materi
Hermeneutik
Hasan Sutanto,
Hermenutik: Prinsip dan Metode Penafsiran Alkitab (Malang: Gandum Mas,
2007), Hal. 3-95
Hermeneutik berperan penting
dalam Alkitab, karena merupakan disiplin yang memikirkan konsep-konsep,
prinsip-prinsip, dan hukum-hukum yang dipakai secara universal untuk memahami
dan menafsir Alkitab. Hermeneutik biblikal disingkat dengan hermenutik. Karena
dalam buku ini “hermeneutik” dipakai menunjuk penafsiran Alkitab orang Kristen,
maka hermeneutik dapat dibagi menjadi dua bagian yang lebih kecil, yaitu
hermeneutik Perjanjian Lama dan hermeneutik Perjanjian Baru. Atau dengan cara
pembagian yang lain, hermeneutik dapat dibagi menjadi yang bersifat umum dan
khusus. Yang umum membahas prinsip dan metode penafsiran yang umum dipakai
dalam penafsiran Alkitab, contohnya, Analisis Salinan Kuno atau analisis
Konteks. Sedangkan yang bersifat khusus membicarakan prinsip dan metode
penafsiran yang dipakai khusus pada ragam sastra tertentu, misalnya,
perumpamaan atau simbol. Seorang yang rajin dan setia menafsir akan menguasai
berbagai prinsip dan metode hermeneutik dengan cepat dan lebih baik daripada
mereka yang hanya mempelajari secara teoritis. Mata pelajaran hermeneutik
penting bagi pelajar, tetapi akan lebih berguna baginya kalau dia rajin
mempelajari Alkitab.
Pentingnya
hermeneutik karena hermeneutik berhubungan erat dengan Alkitab dan Alkitab
merupakan sumber utama umat Tuhan mengenal Allah. Hermeneutik berhubungan erat
dengan:
-
Alkitab yang yang menyelamatkan Manusia yang
tersesat (Roma 10:13,14),
-
Makanan rohani Orang Kristen (Matius 4:4; Yoh. 6:63)
-
Petunjuk Allah bagi orang Kristen (Maz. 119:105)
-
Senjata Rohani orang Kristen (Ibr. 4:12; Ef.
6:12-17)
-
Dasar teologi Agama Kristen
-
Dasar ajaran dan pelayanan berkhotbah dalam jemaat
Allah
-
Dasar harapan orang Kristen
-
Wahyu Allah tentang jemaat dan universum
-
Kitab yang sangat terkenal
-
Sulit dimengerti
Syarat-syarat menjadi seorang penafsir:
-
Seorang yang sudah dilahirkan kembali
-
Seorang yang memiliki sikap dan motivasi yang benar
-
Selalu memohon penerangan Roh Kudus (Yoh.16:13)
Sebelum menafsir Alkitab, seorang penafsir sebenarnya
sudah memiliki praanggapan, praanggapan yang dipegang inilah yang membedakan
seorang penafsir dengan penafsir lainnya. Penafsir harus berusaha memegang
praanggapan yang serasi dengan praanggapan yang dipegang penulis kitab. Dia
tidak boleh memaksakan praanggapannya pada penulis Alkitab. Sebaliknya,
praanggapan penulis Alkitab seharusnya menjadi dasar bagi penafsir untuk
memahami Alkitab.
Beberapa
kelemahan yang sering ditemukan dalam penafsiran Alkitab:
-
Tidak percaya Alkitab sebagai Firman Allah
-
Melalaikan bahasa aslinya
-
Memberi terlalu banyak makna atau perhatian kepada
suatu kata.
-
Melalaikan konteks
-
Kurang memperhatikan latar belakang
-
Hanya berfokus pada bagian-bagian tertentu dalam
Alkitab
-
Kurang memperhatikan ragam sastra
-
Memakai Alkitab untuk mencapai tujuan tertentu
-
Penafsiran harfiah yang kaku
-
Fantasi atau imajinasi yang tak terkontrol
KESIMPULAN:
Secara umum Hermeneutik
digunakan dalam berbagai bidang, namun bagi orang Kristen hermeneutik adalah
penafsiran Alkitab (hermeneutik biblikal) yang berperan penting untuk
mengetahui maksud Tuhan secara luas kepada umat lewat Alkitab. Alkitab terdiri
dari Perjanjian Lama dan Perjanjian baru maka dalam metode penfasirannya hermeneutik itu dibagi menjadi hermeneutik
Perjanjian Lama dan hermeneutik Perjanjian Baru. Untuk menjadi seorang penafsir
tidaklah mudah tidaklah jarang seorang penafsir melakukan kekeliruan yang
disebabkan seperti tidak percayanya seseorang penafsir bahwa Alkitab adalah
Firman Allah, hanya meyakini sekedar berisi Firman Allah sehingga dengan premis
dasar seperti ini membuat penafsiran ayat-ayat Alkitab menjadi tidak objektif.
Selain itu keterbatasan seseorang dengan pengetahuan bahasa asli Alkitab, menjadikan
penafsir sering melalaikan bahasa aslinya, penyebab lainnya adalah melalaikan
konteks, sejarah latar belakang, imajinasi yang tidak terkontrol dan masih
banyak lagi penyebabnya. Jadi penyebab kekeliruan init perlu diperhatikan. Tentu
untuk menjadi seorang penafsir harus memiliki syarat-syarat seperti sudah lahir
baru, bersikap dan bermotivasi yang benar dan yang paling penting selalu
memohon penerangan Roh Kudus.
Kita sebagai pelajar tidak
hanya mempelajari mata pelajaran hermeneutik tetapi jauh lebih penting langsung
mempraktekkannya dengan rajin mempelajari Alkitab.
Post a Comment