Home » » DOKTRIN ALLAH 06 – Allah Mahahadir

DOKTRIN ALLAH 06 – Allah Mahahadir



DOKTRIN ALLAH 06 – Allah Mahahadir (By Dr. Erastus Sabdono)

Kehadiran Tuhan tidak dibatasi oleh ruangan dan waktu. Pada umumnya orang-orang beragama mengakui bahwa Allah Mahahadir (omnipresent). Mereka percaya Tuhan ada di mana-mana. Tidak ada wilayah di mana Allah tidak hadir. Oleh karena itu tentu tidak ada sesuatu yang tersembunyi di mata Tuhan. Berkenaan dengan ini Pemazmur mengatakan bahwa ke mana ia dapat pergi menjauhi rohNya, kemana ia dapat lari dari hadapan-Nya? Jika ia mendaki ke langit, Allah di sana; jika ia menaruh tempat tidurnya di dunia orang mati, di situ pun Allah. Jika ia terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan Allah akan menuntunnya, dan tangan kanan Allah memegang dirinya (Maz 139:7-10). Pernyataan pemazmur ini menunjukkan Kemahahadiran Allah.

Memang benar adanya Allah Mahahadir. Masalahnya adalah jika demikian keberadaan Tuhan, bagaimana sikap manusia terhadap kenyataan ini? Apa reaksinya terhadap realitas Allah dimana-mana? Banyak orang tidak mempersoalkan hal ini dengan sungguh-sungguh. Lebih banyak orang yang tidak bereaksi dengan benar terhadap kenyataan tersebut.

Sikap yang dimiliki oleh kebanyakan orang termasuk orang-orang beragama Kristen ada yang keliru. Seakan-akan Allah muncul atau berada di tempat-tempat tertentu lebih nyata dibanding di tempat lain. Seperti banyak orang Kristen merasa kalau di gereja Tuhan hadir lebih nyata dan penuh, dibandingkan di tempat lain. Disini seolah-olah Tuhan terikat oleh tempat-tempat tertentu. Dengan demikian Allah disejajarkan dengan dewa atau ilah agama-agama suku kepercayaan lain, yang mana mereka meyakini bahwa allah mereka mendiami lokasi-lokasi tertentu. Inilah pengertian bangsa Israel terhadap Allah. Allah hadir di Bait suci, tetapi kurang hadir di tempat lain. Hal ini membangun pengkultusan tempat. Ada tempat-tempat yang dianggap keramat atau kudus. Tentu bagi bangsa Israel hal ini bisa dipahami tetapi orang percaya sudah tidak lagi berpikir seperti ini.

Tuhan Yesus menyatakan bahwa saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran, sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barang siapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. (Yoh 4:23-24). Hal ini menunjukkan bahwa Allah tidak terikat oleh tempat dan waktu untuk disembah. Dalam pernyataan Tuhan ini nampak konsep “omnipresent”Nya Allah.

Kita harus menerima bahwa Tuhan tinggal di dalam kita. Dia adalah Imanuel, Allah berserta kita artinya dimana pun kita melangkah di sana Allah hadir. Kalau seseorang tidak berpikir secara benar dalam hal ini, sebagai buktinya ia merasa tidak aman di tempat-tempat tertentu atau dalam keadaan tertentu. Ironisnya orang lebih percaya setan hadir dari pada Allah hadir. Tuhan berjanji bahwa Ia akan menyertai orang percaya (Mat 28:18-20). Kalau kita percaya bahwa kehadiran Tuhan tidak kurang di segala tempat maka hal ini membuat kita tenang dan kuat sehingga tidak kuatir dalam segala keadaan. Kekuatiran adalah bahasa orang yang tidak percaya bahwa Allah Mahahadir. Kalau kita menghayati bahwa Allah omnipresent maka kita hidup dalam takut akan Dia, sehingga kita dapat berjalan di dalam kesucian. Orang yang ceroboh hidupnya adalah orang yang tidak mengakui bahwa Tuhan ada dimana-mana.

Ada orang-orang berpandangan bahwa kehadiran Allah selalu lebih nyata melalui beberapa orang tertentu yang memiliki kharisma di hadapan Tuhan. Karena anggapan ini maka mereka menjadikan orang-orang tersebut perantara untuk menghampiri Tuhan. Di sini terdapat anggapan perlunya seorang pengantara untuk mengalami Tuhan lebih nyata. Kalau tanpa orang-orang khusus tersebut umat tidak dapat mengalami Tuhan lebih nyata. Hal ini membuat banyak orang menjadi kurang giat dan serius mencari Tuhan secara pribadi sebab menyerahkan pencarian akan Tuhan melalui orang lain. Padahal Alkitab jelas mengatakan bahwa kita hanya memiliki satu perantara yaitu Tuhan Yesus. Semua orang percaya adalah imamat-imamat yang bisa langsung berinteraksi dengan Allah Bapa. Hendaknya kita tidak dikerdilkan oleh kesan yang ditimbulkan oleh oknum-oknum tertentu seakan-akan mereka bisa dihampiri dan menghampiri Tuhan lebih dari orang lain.

Memang kita tidak dapat menyangkal terhadap kebutuhan perantara bagi orang-orang Kristen baru yang belum mampu secara pribadi berinteraksi dengan Tuhan. Perlu ada hamba-hamba Tuhan atau orang lain yang dapat menjadi alat Tuhan memperkenalkan Tuhan kepada mereka. Tetapi selanjutnya setiap individu harus belajar mengalami Tuhan tanpa perantara manusia lain, sebab perantara kita cukup satu yaitu Tuhan Yesus Kristus (1Tim 2:5). Sikap salah ini terbukti dalam kehidupan banyak umat Tuhan yang bergantung kepada pendeta atau hamba Tuhan. Hal ini juga disebabkan oleh kesan yang ditampilkan banyak hamba Tuhan dan pendeta. Seolah-olah tanpa mereka jemaat tidak bisa berinteraksi dengan Tuhan. Sehingga hari ini banyak pendeta dianggap dan diperlakukan setengah dewa. Ini juga menjadi bisnis pendeta yang oportunis, mengikat jemaat dengan pola pikir yang salah ini.

Dewasa ini di tengah kebutuhan hidup mendesak dari makan minum sampai keamanan, tampillah hamba-hamba Tuhan yang mengaku agen Tuhan untuk dapat meraih sebanyak mungkin kekayaan Tuhan. Mereka mempromosikan diri sebagai perantaranya. Sudah waktunya semua umat memiliki keyakinan bahwa mereka semua adalah orang-orang yang istimewa bagi Tuhan yang memiliki kesempatan yang sama untuk menghampiri Allah Bapa sebagai anak-anak-Nya. Kehadiran Allah akan nyata dan penuh bagi mereka yang mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh. Ia menjanjikan bahwa orang yang mencari Dia dengan sungguh-sungguh tidak akan sia-sia. Tuhan akan membuat mereka menemukan Tuhan. Menemukan Tuhan berarti kehidupan dan kelimpahan.

Banyak orang Kristen berpikir bahwa apabila berbuat dosa maka seketika itu juga Allah segera menjauh atau meninggalkan dia. Adalah salah pandangan yang mengatakan: aku jauh Engkau jauh, aku dekat Engkau dekat. Sejatinya Allah adalah Bapa yang tidak mudah meninggalkan anak-anak-Nya. Ia menyertai kita melalui Roh-Nya, kecuali seseorang terus menerus mendukakan Roh sampai taraf menghujat Roh Kudus. Menghujat Roh Kudus artinya tidak bisa lagi menerima pembentukan Roh Kudus dalam hidup mereka disebabkan hati sudah membatu. Orang-orang yang menghujat Roh Kudus adalah orang-orang yang menolak kehadiran Allah dalam hidup mereka.

Sebenarnya kasih Tuhan tidak dapat diukur dan dibandingkan dengan kasih kita kepada-Nya. Walau kita kurang atau tidak mengasihi Dia, tetapi Dia tetap mengasihi kita. Walau kita tidak setia, Dia tetap setia (2Tim 2:13). Hal ini bukan berarti menjadi pemicu kita berbuat dosa atau setuju terhadap perbuatan dosa dan kehidupan yang meninggalkan Tuhan. Tuhan tidak mudah meninggalkan anak-Nya, sebab Tuhan panjang sabar. Ia tetap setia. Tetapi kalau anak tersebut tidak menghargai waktu anugerah Tuhan, apalagi kalau menyangkal Tuhan seperti pindah agama, maka ia dapat terhilang terpisah dari Allah selama-lamanya. Bukti dari sikap yang salah pada sebagian orang Kristen adalah apabila seseorang sudah berbuat salah seolah-olah ia ditinggalkan Tuhan. Inilah yang mendorong seseorang makin terhilang. Padahal Tuhan masih memberi peluang untuk bertobat dan berbalik kepada-Nya. Iblis biasanya meracuni pikiran dengan dakwaan bahwa Allah telah menolak dan meninggalkan dirinya. Padahal belum tentu demikian, orang yang sekarang ini sudah meninggalkan iman Kristennya belum tentu sudah ditinggalkan oleh Tuhan. Tuhan masih memberi kesempatan untuk bertobat dan berbalik kepada Tuhan.

Pengajaran yang salah tersebut sering diajarkan oleh para rohaniwan moralis yang tidak mengerti kebenaran. Mereka mengajarkan bahwa orang yang sudah bersalah sulit diampuni. Memang tidak dikatakan secara terang-terangan tetapi sikapnya jelas, merendahkan dan membuang orang yang sudah berbuat salah. Mereka dekat dan berbuat baik kepada orang yang tidak berbuat salah tetapi menjauhi mereka yang berbuat salah. Sikap ini membangun konsep “kalau aku dekat Dia dekat kalau aku jauh Dia jauh”. Moralis seperti ini tanpa sadar bisa menjadi alat iblis untuk membinasakan banyak orang. Oleh sebab itu kita tidak boleh membuang orang yang bersalah, selama Tuhan masih memberi kesempatan dia bertobat.

Kalau mempercayai bahwa Allah Mahahadir, maka seseorang akan memiliki sikap hati yang takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan ini dibangun dari hati yang menghormati Tuhan. Salah satu ciri dari orang yang belum mengenal Tuhan dengan benar adalah sikapnya yang kurang hormat kepada Bapa di Surga. Kurang hormat sama dengan tidak bersikap sebagaimana mestinya terhadap Tuhan. Sesungguhnya betapa terhormatnya Tuhan itu. Banyak orang menghormati Tuhan hanya di gereja dan beberapa menit. Setelah itu ia tidak merasa perlu dalam kesadaran untuk menghormati Tuhan. Dalam surat Yakobus dikatakan bahwa iblis gemetar (Yak 2:19). Teks aslinya kata gemetar disini adalah phrisso, yang artinya juga shudder (perasaan ngeri) yang sama dengan kata fear atau ketakutan. Hal ini menunjukkan bahwa iblis yang pernah mengalami kehadiran Tuhan di Surga mengerti kedahsyatan Tuhan semesta Alam.

Sikap hormat ini tidak bisa dibuat-buat. Hal ini tidak bisa hanya ditunjukkan dengan kalimat doa atau sikap tubuh, tetapi dari sikap batin yang tersembunyi. Mudah untuk memberi kesan kepada orang bahwa dirinya menghormati Tuhan, tetapi tidak mudah untuk memiliki sikap hormat yang sesungguhnya. Saya kira hanya Tuhan yang dapat mengetahuinya. Banyak orang merasa sudah menghormati Tuhan, tetapi kenyataannya tidak. Hal ini akan nampak dari kekudusan hidup orang tersebut. Orang yang menghormati Tuhan pasti memiliki kekudusan yang sangat kuat. Ciri yang lain adalah memahami rahasia-rahasia Tuhan atau berhikmat tinggi.

Orang yang sudah mencapai tingkat mengenal Tuhan dengan baik akan mengerti apa artinya menghormati Tuhan sebab ia merasakan dalam jiwanya suatu “kegentaran” atau takut akan Tuhan. Kegentaran ini akan makin kuat tatkala seseorang menyadari bahwa Tuhan semesta alam yang disembahnya adalah Tuhan yang benar-benar exist dan Mahahadir. Untuk menghayati keberadaan Tuhan ini membutuhkan perburuan yang serius terhadap hal-hal rohani, didalamnya termasuk pengenalan akan Tuhan. Pengenalan disini bukan hanya pengenalan secara literal dengan membaca buku atau mendengarkan khotbah tetapi juga jam-jam meditasi yang memadai. Selain itu juga kepekaan mengenali setiap kejadian dalam kehidupan ini, sebab melalui apa yang dilihat, didengar apalagi yang dialami Tuhan mengajarkan kepada kita kebenaran-kebenaran dari kehadiran-Nya.

Mengapa hal ini perlu diperkarakan? Sebab tidak mungkin orang yang tidak menghormati Bapa bisa masuk ke dalam Kerajaan Bapa di Surga. Hal ini seharusnya menggetarkan jiwa kita. Tuhan Yesus berkata takutlah akan Allah maksudnya adalah memiliki sikap takut dengan hormat kepada-Nya. Tuhan Yesus berkata “takutlah akan Dia” (Mat. 10:28). Kata takut dalam Matius 10:28 bukan phrisso tetapi phobeo yang artinya juga memuja, menganggap suci dan menghormati. Jadi, takut disini takut karena menghormati. Anda harus takut kalau tidak merasa memiliki “takut terhadap Tuhan dengan benar”. Kata ini juga digunakan oleh Petrus dalam 1Petrus 1:17. Setelah menjadi anak Bapa harus mengenal Bapa sehingga memiliki hormat yang pantas, phobeo terhadap Bapa. Kita telah ditebus dari cara hidup yang sia-sia, yaitu cara hidup orang yang tidak takut akan Allah. Tidak takut akan Allah melahirkan kehidupan yang tidak menghormati Tuhan disebabkan karena lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan jasmani.

Dalam 1Petrus 1:17, juga disinggung mengenai penghakiman Allah kepada semua orang tanpa pandang muka. Orang-orang sekarang yang tidak takut akan Tuhan tidak akan bertahan berdiri di hadapan penghakiman-Nya. Siapa pun dia, apakah jemaat awam atau seorang pendeta besar. Tuhan menuntut setiap anak-anak Tuhan menghormati Dia sepantasnya. Selagi ada kesempatan, marilah kita mengembangkan sikap hormat kita dengan Tuhan melalui mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh. Mengenal kebenaran Firman Tuhan, meditasi dan peka membaca setiap kejadian dalam kehidupan ini.
Bagikan artikel ini :

Post a Comment

 
Supported by: Blogger | Blogger.com
Copyright © 2014. Rumah Pelayanan - All Rights Reserved
WWW . RUMAHPELAYANAN . COM