Seorang
Song Leader bukan hanya sekedar seorang Pemimpin nyanyi-nyanyian dalam
sebuah Kebaktian atau Ibadah, tetapi lebih dari itu seorang Pemimpin
Nyanyi-nyanyian harus seorang PENYEMBAH dan PEMUJI / WORSHIP LEADER
(WL).
Seorang
Worship Leader bukan hanya seorang Pemimpin nyanyian yang trampil dan
memiliki suara yang bagus, tetapi harus menjadi PENYEMBAH – PENYEMBAH
yang dipanggil dan diurapi oleh Allah untuk melayani dalam rumah Tuhan /
Gereja.
Mereka
yang terpanggil atau terlibat dalam Pelayanan Gereja bukanlah mereka
yang bermain musik atau bernyanyi , tetapi mereka yang telah
MENYERAHKAN DIRI untuk pelayanan Musik – Nyanyian untuk Tuhan (Mzm. 57 :
8 – 10; Mzm. 108 : 2 – 4).
Setiap
WORSHIP LEADER DAN SINGER bertanggung jawab kepada Tuhan dan GerejaNya
untuk melakukan tugas pelayanan yang Tuhan anugrahkan padanya.
Setiap WORSHIP LEADER & SINGER wajib mempersiapkan diri dengan baik untuk melayani Tuhan, diantaranya dengan cara :
1. Persiapan Diri
a) Pelayan Tuhan wajib mempersiapkan keberadaannya untuk melayani di hadirat Tuhan yang kudus.
b) Membangun kehidupan rohani yang berakar, bertumbuh dan berbuah secara berkesinambungan.
2. Persiapan Teknis
a) Wajibmempersiapkan daftar lagu/pujian yang akan dinyanyikan, sebelum tugas pelayanannya.
b) Wajib mengikuti latihan sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan.
c) Wajibhadir sebelum Ibadah dimulai.
Bagi Setiap WORSHIP LEADER DAN SINGER yang dengan sengaja melanggar ketentuan-ketentuan diatas, berarti pelayan tersebut telah meremehkan HAK yang sudah diberikan oleh Tuhan dan mempermainkan tugas yang sudah menjadi tanggung jawabnya baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap Tuhan dan Gereja.
1. Kriteria Rohani
a. Lahir baru dan ada buah pertobatan.
b. Memiliki karakter Kristus.
c. Penuh Roh Kudus.
d. Seorang Penyembah Allah.
e. Suka Berdoa.
f. Dipenuhi Firman Allah.
g. Menguduskan perkataan, bersih dalam ucapan/nyanyian.
2. Kriteria Teknis
a. Memiliki talenta vokal yang cukup baik.
b. Mengerti dasar-dasar musik.
c. Mampu memimpin.
d. Mampu berkomunikasi dengan baik.
e. Memiliki dan mengembangkan perbendaharaan lagu pujian.
1. Persiapan Rohani
a. Setia dalam waktu doa.
b. Membaca Firman Tuhan.
c. Penyembahan pribadi.
d. Selalu menjaga kekudusan.
e. Doa dan puasa secara khusus.
f. Pemurnian motivasi, merendahkan diri.
2. Persiapan Teknis
- Worship Leader harus mengetahui thema setiap nyanyian Pujian atau Penyembahan yang disusunnya.
- Pemilihan lagu, apakah kita menguasai lagu tersebut? dan apakah jemaat mengenal lagu tersebut?
- Menjaga kualitas vocal, latihan pernafasan.
- Persiapan team, latihan bersama team musik & Singer.
- Berapa waktu yang tersedia, termasuk kesaksian atau kata sambutan persembahan, pengumuman.
- Tingkat pengenalan atau penguasan Lagu.
- Kondisi atau keadaan Jemaat yang akan kita layani.
- Kita mengenal dengan baik.
- Cari informasi tentang usia mayoritas Jemaat.
- Bagaimana karakter jemaat di tempat atau daerah tersebut.
- Berapa jumlah jemaat yang ada.
3. Bagaimana Fasilitas Tempat Dan Waktu
- Fasilitas penunjang (Sound system, musik, AC, dll).
- Kondisi tempat (besar / kecil).
- Waktu (pagi / siang / sore / malam).
1. Bangun Komunikasi Yang Erat Dengan Jemaat Pada Kesempatan Pertama :
- Penuh kasih bukan dibuat-buat.
- Kata-kata pembuka yang mengakrabkan dan menguatkan.
- Pandangan mata dan senyuman.
2. Hindari Kata-Kata Yang Melemahkan Dan Menghakimi Jemaat :
a. Memotivasi dan membangun jemaat dengan kata-kata yang positif, seperti :
- “Saya percaya Allah hadir di sini dan siap memberkati Saudara…”
- “Ada kuasa dalam hadirat Allah ……”
- “Saudara yang datang dengan masalah pasti akan pulang dengan kelepasan ……”
b. Jangan menghakimi keterlambatan jemaat.
c. Jangan menghakimi cara jemaat memuji, jangan paksakan jemaat untuk sama seperti kita.
d. Gunakan kata-kata iman : “ Saya percaya ………”
3. Persiapkan Penampilan Yang Baik :
a. Pakaian rapi dan sopan.
b. Rambut rapi.
c. Wajah segar, cerah dan bersih.
4. Hindari pertentangan dengan pemusik atau singers yang menimbulkan ketidak-sejahteraan suasana ibadah :
a. Beri aba-aba atau komando yang jelas dan disertai dengan senyum.
b. Kalau terjadi kesalahan, jalan terus (untuk membangun kepercayaan diri seluruh team).
c. Ingat! kita sedang menyembah dan memuji Allah, dan sedang membangun komunikasi yang akrab dengan Allah.
5. Hindari pengulangan lagu terlalu banyak, yang dapat menjenuhkan.
6. Fleksibel
dalam memimpin dan peka terhadap kehendak Roh Kudus untuk suatu
perubahan - perubahan sikap dan berbagai gaya dalam memimpin sehingga
membawa suasana yang hidup, meriah, indah dan penuh kuasa Roh Kudus.
7. Hindari
banyak bicara, komentar disaat lagu sedang dinyanyikan, sebaiknya
gunakan kata-kata, komentar-komentar yang tepat pada saat jeda lagu.
8. Hindari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik :
- Terlalu sering menutup mata.
- Kebiasan gerakan tangan yang kurang baik.
- Membelakangi jemaat.
- Refleks mata berkedip-kedip.
9. Jangan biarkan suasana vakum untuk beberapa waktu.
10. Seringlah mengkoreksi penampilan saudara.
- Gaya di panggung, cara berdiri, gerakan tangan.
- Cara memegang microphone.
- Pengucapan istilah dan komentar
11. Perhatikan nada dasar lagu yang PAS, tidak ketinggian, juga tidak kerendahan (perhatikan nada dasar Asli dari Pencipta Lagunya).
12. Perhatikan “Intro” dan “Ending” setiap lagu, sehingga tepat dengan iramanya, juga pada saat “Interlude” jika ada.
13. Pengulangan lagu yang wajar sesuaikan dengan situasi Jemaat.
14. Kuasai Aba-aba (Hand Signals).
- Nada dasar.
- Pengulangan.
- Overtone.
- Perlambat / Percepat tempo.
- Perkeras / perhalus suara.
- Pengulangan coda.
- Acapela.
- Drums Only.
- Piano / keyboards only.
(1 Taw. 25 : 1 – 31)
Seorang
Singer dalam ibadah haruslah seorang penyembah Allah (worshippers),
sehingga persiapan seorang singer tidak hanya pada saat menjelang ibadah
saja melainkan setiap saat membangun kehidupan penyembahannya.
Singer
harus penuh Roh Kudus, agar ada URAPAN dalam pelayanannya, ia
senantiasa mengandalkan Roh Kudus dan mempersiapkan dirinya untuk
semakin peka dalam tuntunan dan pekerjaan Roh Kudus.
Singer haruslah seorang yang suka berdoa :
1. Mempersiapkan diri dalam doa khusus bagi seluruh team yang ditunjangnya bagi umat yang dilayani.
2. Berlatih khusus. memiliki kemauan kuat untuk meningkatkan “Skill”-nya.
1. Memberi tenaga vokal (vocal power) pada setiap pujian yang dinaikkan.
2. Memberi harmoni dan keindahan pada setiap pujian yang dinaikkan.
3. Memberi inspirasi bagi jemaat dalam memuji Tuhan. Inspirasi dapat berupa :
- Ekspresi atau mimic muka, mata
- Mengangkat tangan atau bertepuk tangan.
- Gerakan atau tarian tertentu.
4. Menopang pemimpin pujian dan pemusik melalui doa.
Dalam
pelayanan musik, peran pemusik adalah mambawa suasana pemyembahan ke
atmosfir yang penuh hadirat Allah dan membantu jemaat untuk mengangkat
suara mereka dalam menyanyikan lagu.
Sebagai
seorang pemusik, anda tidak dapat menghindari suatu kondisi di mana
jemaat tidak memandang/melihat anda; dengan kata lain, anda pasti
menjadi panutan/sorotan/contoh bagi jemaat. Menjadi seorang pemusik
gereja merupakan panggilan yang luarbiasa. Jangan memandang rendah
panggilan tersebut. Menjadi contoh berarti menjadi saksi hidup bagi orang lain. Carilah Tuhan tiap hari dalam saat teduhmu dan “BERDOA SEBELUM MEMAINKAN ALAT MUSIK”
Sebagai
seorang pemusik, anda mungkin belajar sendiri atau pernah dilatih
tetapi jangan memainkan alat musik melewati batas saat ibadah karena
anda berada dalam satu tim musik. Jka ada suatu teknik atau
permainan yang anda ingin tonjolkan maka gunakan pada saat berlatih
sehingga permainan tersebut sempurna saat dibawa ke ibadah.
Juga
sebagai seorang pemusik, anda pasti tidak pernah puas untuk mengetahui
tentang musik. Tetaplah kejar suatu pelajaran yang baru. Tetap berlatih
dan belajar.
Setiap PEMUSIK bertanggung jawab kepada Tuhan dan GerejaNya untuk melakukan tugas pelayanan yang Tuhan anugerahkan padanya.
Setiap WORSHIP LEADER & SINGER wajib mempersiapkan diri dengan baik untuk melayani Tuhan, diantaranya dengan cara
1. Persiapan Diri
a) Pelayan Tuhan wajib mempersiapkan keberadaannya untuk melayani di hadirat Tuhan yang kudus.
b) Membangun kehidupan rohani yang berakar, bertumbuh dan berbuah secara berkesinambungan.
2. Persiapan Teknis
c) Wajib mengikuti latihan sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan.
d) Wajibhadir sebelum Ibadah dimulai.
1. Gimana cara menjangkau jiwa melalui musik?
· Pakailah bahasa dan rythm yang relevan dan 'membumi'.
· Terjemahkan visi, misi dan nilai-nilai dari gereja lewat lagu/musik.
· Membuat event-event yang dapat menjadi wadah untuk para musisi/penyanyi/pencipta lagu/dan lain-lain.
· Menyalurkan aspirasi dan talenta mereka (misal: konser, lomba cipta lagu, festival, dan sebagainya)
2. Karakter apa yang harus dimiliki?
· Kerendahan hati.
· Sikap ("attitude") yang baik.
· Hati yang mudah diajar dan menerima masukan.
· Jangan pernah puas dengan mediocrity (biasa-biasa), karena excellence itu sebenarnya dapat dicapai.
3. Yang menjadi penghambat:
· Tidak bergabungnya dalam kejemaatan lokal, sehingga visi kurang tajam dan kurang/tidak diperlengkapi.
· Motivasi yang tidak murni atau pun agenda pribadi.
· Terlalu
dipimpin oleh emosi/perasaan, karena rata-rata pemain musik adalah
pribadi yang berhubungan dekat dengan perasaannya (soul).
3. Apa yang harus di-perbaiki dari pemusik gereja supaya musik Kristen kelihatan menarik?
· Jadilah relevan.
· Perluas jenis musik yang dipakai.
· Pakai kreativitas dengan 'berpikir di luar kotak'.
· Terus perbaharui perbendaharaan musik.
Dalam
ceramah-ceramah musik yang saya ikuti dan adakan, kedua hal ini selalu
menjadi pertanyaan dan sorotan. Mana yang lebih utama, skill atau
urapan? Apakah skill harus 80%, urapan 20% saja cukup? Atau sebaliknya?
Dalam
pelayanan musik yang saya geluti, ada orang yang mengatakan ? yang
penting urapannyalah, skill tidak terlalu penting? ada pula yang
berpendapat terbalik ? buat apa urapan kalo skillnya tidak memadai atau
mainnya tidak becus.?
Mari
kita lihat lagi ke ke Perjanjian Lama, Allah memilih orang-orang dari
suku Lewi yang telah dikuduskan dan diurapi untuk melayani-Nya. Allah
memilih orang-orang Lewi yang mempunyai keahlian dalam bidangnya.
Artinya apa? Melalui Musa dan Harun, Allah memilih orang yang diurapi
untuk menjadi imam (dalam hal ini orang Lewi) dan orang-orang yang ahli
dalam bidangnya.
Mari
kita lihat sejenak apa yang Alkitab katakan tentang hal ini: Tentang
urapan pada orang Lewi: I Tawarikh 25 25:7 Jumlah mereka bersama-sama
saudara-saudara mereka yang telah dilatih bernyanyi untuk TUHAN --
mereka sekalian adalah ahli seni -- ada dua ratus delapan puluh delapan
orang.
Jadi
menurut saya, kedua ungkapan di atas adalah salah, yang benar adalah
antara skill dan urapan harus seimbang, atau ijinkan saya mengatakan,
kalo Anda mau memberikan yang terbaik, maka Skill Anda harus 100%,
urapan dalam pelayanan harus 100%. Ini semua dalam pengertian, skill dan
urapan harus seimbang, tidak bisa kita hanya mengandalkan skill tanpa
urapan, atau kita hanya menerima urapan tanpa mempunyai skill yang baik.
Mungkin
hal ini yang masih sering kita temui dalam pelayanan musik, adanya
ketidak seimbangan antara keduanya. Jika Anda mau memberi yang terbaik
buat Allah kita, maka berdoa, kuduskan diri kita, bina hubungan yang
intim dengan Allah, maka urapan Allah akan melimpah dalam pelayanan
Anda. Kemudian latihlah skill Anda, sehingga Anda bisa bermain sebaik
mungkin untuk kemuliaan nama-Nya (+++by Semmy)
Lukas 10:42
… Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Seiring
dengan terbukanya wawasan dan pemahan saya tentang apa itu pelayanan,
makin lama saya makin sadar bahwa kita yang melayani harus juga dilayani
atau mungkin bahasa yang tepat ‘di kenyangkan’ oleh makanan rohani.
Karena
itulah Tuhan Yesus katakan kepada Marta bahwa Maria telah memilih
bagian yang terbaik. Kalau kita telusuri lebih dalam lagi dalam teks
yang ada, bahwa Maria memilih untuk duduk di kaki Tuhan dan mendengarkan
suara-Nya berkata-kata, sedangkan Martha sibuk melayani dan
mempersiapkan makanan.
Sebagai
pelayan Tuhan di gereja, sering dengan sadar atau tidak sadar kita
mengabaikan hal ini. Contoh sederhana yang dapat kita lihat, setelah
pujian dan penyembahan pendeta naik ke mimbar untuk berkotbah, tetapi
para musisi pun mencari acara sendiri di luar, bergurau, ngomong-ngomong
sendiri dan bahkan yang parahnya ada yang sambil merokok.
Pada
awal saya melayani saya pun sempat seperti itu, ketika kotbah
disampaikan, kita keluar dari gereja dan mulai buat acara sendiri,
ngobrol-ngobrol dengan pelayan lainnya (meski tidak sambil merokok).
Tetapi saya dinasehati oleh orang tua saya, supaya pada waktu kotbah
disampaikan, kita sebagai pelayan pun harus duduk mendengarkan firman
Tuhan seperti jemaat lain. Kita pun perlu diisi oleh firman Tuhan.
Beberapa
hamba Tuhan kadang mewajibkan para musisi tetap di tempatnya.
Pengalaman saya ketika main musik dan yang berkotbah Pdt. Ronny Daud
Simeon, beliau minta kita tetap di tempat. Saya yakin alasan paling
utama adalah agar kita dengar firman Tuhan dan yang kedua jika mendadak
beliau mau nyanyi, kita siap.
Sebagai
seorang pelayan di gereja, apapun bentuk pelayanan kita, ketika
waktunya kotbah dan firman disampaikan, kita mesti duduk dan
memperhatikan firman Tuhan. Sadar atau tidak sadar, Iblis berusaha untuk
selalu menggoda kita dengan berbagai macam cara, tidak ada cara lain
untuk melawan godaan Iblis yang begitu luar biasa sekarang, hanya dengan
firman itu. Iman kita bertumbuh karena firman (Roma 10:17), bukan hanya
karena sekedar melayani Tuhan di gereja, tetapi karena kita memakan
firman itu. Itulah juga alasan mengapa hal ini diungkapkan dalam kisah
pencobaan di padang gurun”
Matius
4:3-4 3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika
Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." 4
Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti
saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Kalau
kita punya sikap yang tidak menghargai firman, terbiasa tidak mendengar
kotbah, mari kita berubah dan meneladani Maria. Dan dengan telinga iman
kita mendengar hal yang sama seperti yang Tuhan Yesus katakan kepada
Marta, “ Semmy telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan
diambil dari padanya.” Melayani Tuhan itu penting, tetapi yang
terpenting adalah mendengar Ia berkata-kata.
1 Petrus 2:2
Dan
jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air
susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan
beroleh keselamatan,
Firman
Tuhan menghindarkan kita dari berbuat dosa yang ujungnya adalah
maut-neraka, firman Tuhan mengarahkan kita pada keselamatan kekal di
dalam Tuhan Yesus.
Sekali lagi, jangan lupa ... pelayan juga perlu makan ... yaitu firman Tuhan. (+++ by. Semmy)
Dalam
berbagai kesempatan pelayanan di beberapa denominasi gereja, terkadang
saya harus menjadi seorang musisi yang cuek. Cuek disini bukan
berkonotasi negatif, tetapi cuek akan suasana ibadah and just worship
God!
Pernakah
Anda sebagai seorang musisi atau singers atau WL hadir dalam ibadah di
gereja lain dan Anda merasa bahwa suasana ibadah, khususnya pujian
penyembahan betul-betul merusak konsentrasi Anda. Mungkin Anda pernah,
dan buat saya hal ini sering saya alami. Hal ini biasanya timbul akibat
model permainan dari musisi yang amburadul dan semaunya saja.
Memang
mau tidak mau kita harus sadar bahwa tidak semua gereja memiliki
personil dan peralatan yang bagus. Ketika menghadiri sebuah kebaktian,
terkadang saya melihat peralatan yang sangat terbatas dan yang lebih
'parahnya', kemampuan si pemusik yang terbatas sehingga permainannya
cenderung show off & kacau. Karena kita terbiasa mendengar musik
yang bagus, akhirnya kita jadi 'senewen' mendengarnya. Jadinya sepanjang
puji-pujian, kita tidak dapat berkonsentrasi untuk mengikuti ibadah,
tetapi mengomel karena permainan musik yang buruk.
Apakah
hal ini salah? Buat saya ini normal, apalagi jika kita sudah terbiasa
mendengarkan permainan musik yang ok dari sebuah worship team, tetapi
akan menjadi bumerang buat kita jikalau hal menyebabkan kita kehilangan
konstrasi untuk menyembah Allah.
Jadi
bagaimana? Saya berpendapat, bahwa kedua pihak harus membenahi diri, si
musisi yang permainnya buruk harus meningkatkan kemampuannya, sehingga
bisa menghasilkan permainan yang lebih teratur dan manis untuk di
dengar. Dengan mempertajam skill maka niscaya permainannya tidak merusak
suasana dan konsentrasi para jemaat yang beribadah, apalagi kalau ada
jemaat yang mempunyai kuping yang peka. Di sisi lain, anggota jemaat
atau siapa saja yang hadir dalam kebaktian tersebut hendaknya tetap
mengarahkan hatinya untuk memuji dan menyembah Allah, disinilah yang
saya maksud dengan Musisi 'Cuek', terkadang kita harus 'cuek'. (+++ by.
Semmy)
Dalam
ibadah-ibadah minggu yang saya ikuti, saya melihat ada beberapa gejala
yang kelihatannya 'baik', tapi bisa membuat suasana ibadah menjadi
kacau. Salah satuya gejala musisi yang terlalu 'ngeflow'
Sebagai
keyboardist gereja terkadang saya mengalami gejala ini, karena keasikan
worship, sampai-sampai kita sebagai musisi, apalagi sebagai leader,
sudah ngeflow sendiri tanpa memperhatikan yang lain, termasuk
memperhatikan pemimpin pujian. Sehinngga pada saat WL memberikan
aba-aba, kita tidak lagi memperhatikannya. Hal ini bisa lebih parah jika
dalam bermain musik, kita worship sambil menutup mata.
Menurut
hemat saya, setiap musisi khususnya yang memegang lead instrumen
hendaknya selalu 'sadar' dan selalu konsentrasi kepada aba-aba dari
pemimpin pujian. Tidak ada salahnya worship saat memainkan instrumen
kita, tapi jangan terlalu asyik sendiri, sehingga kita berjalan sendiri
tanpa memperhatikan WL.
Terkadang
hal ini dapat menyebabkan suasana ibadah terganggu karena adanya
ketidakharmonisan dan ketidaksinkronan antara musisi dan WL. Kita bisa
worship sendiri jikalau sedang practice atau bermain sendiri di rumah,
so every day worship God, tetapi hari minggu seharusnya kita tetap keep
our concentration and our eye to the Worship Leader. (+++ by Semmy)
-END-
Sumber: http://www.bethanyatlanta.org
-END-
Sumber: http://www.bethanyatlanta.org
+ komentar + 7 komentar
Perkenalkan nama saya Josua, saat ini Tuhan percayakan saya pelayanan disebuah Gereja di GBI Menceng dimana disana Tuhan kasih kesempatan saya bermain gitar baik elektrik maupun akustik.
Saat ini saya membuat channel You Tube yang bernama: josua. ando yang isinya beberapa video saya memberikan tutorial cara bermain gitar dan drum untuk lagu-lagu rohani. Saya akan terus berusaha membuat tutorial ini bahkan bisa saya buat sesuai permintaan namun saya perlu dukungan untuk mengeklick tulisan SUBSCRIBE.
Dengan semakin banyak yang mengeklick SUBSCRIBE di channel You Tube saya yaitu josua.ando maka akan memberikan saya energi untuk membuat semakin banyak video musik tutorial. Di kolom komentar di video channel saya bisa digunakan untuk berdiskusi perihal tutorial yang ada divideo tersebut.
izin copy artikel yang sangat membangun saudaraku. maju terus dalam melayani Tuhan. God bless us
Mohon dukungan doa untuk saya sudah 5 tahun sakit stroke dan insomnia
Terima kasih. Melchior suroso.
Izin share ya.. terima kasih ^_^
Watch "PERINGATAN TUHAN SEBELUM PENGHAKIMAN BERLANGSUNG" on YouTube
https://youtu.be/d-1fmzTHfss
Miranda Tuhan menolong Dan menyembuhkan Melchior..
Tetap semangat dalam Tuhan yah..๐๐
shalom ..ijin copy ya...tq udh jadi berkat
Post a Comment